Label

Rabu, 15 Mei 2013

LAPORAN KARYA WISATA


LAPORAN STUDY TOUR
KE BALI

Di susun sebagai tugas akhir akademik di SMP NEGERI 01 MAYONG


      
http://smpn1mayong.sch.id/userfiles/image/smp_300x300%20copy.png


Oleh :
Muhammad Aqib



SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MAYONG
2012/2013



SARI
Kegiatan karya wisata dalam sekolah dapat bermanfaat karena siswa praktik langsung dari hasil teori di sekolah, dalam kegiatan praktik diperlukan untuk lebih mendalam apa yang diperoleh di sekolah. Dengan demikian diperlukan pengamatan langsung ke objek wisata, yaitu dengan karya wisata.
Wisata di Bali adalah objek karya wisata yang akan membahas dalam laporan ini. Manfaat karya wisata ini adalah untuk mengetahui peninggalan nenek moyang dan untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan untuk rekreasi. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data ada tiga, yaitu: (1) Metode Interview, (2) Metode Studi Pustaka, dan (3) Metode Observasi.
Di wisata Bali terdapat beberapa daerah yang menguji adrenalin, misalnya (1) Pura Tanah Lot, (2) Tanjung Benoa, (3) Krisna Art, (4) Pantai Kuta, (5) KCB ( Kacang Bali ), (6) Barong dan keris Dance, (7) Pasar Seni Sukawati, (8) Joger, dan (9) Danau Bratan Bedugul.
Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu: Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, dan Pulau Serangan.
Bali terletak diantara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu.
Pada penutup laporan terdapat simpulan dan saran mengenai objek-objek wisata di atas. Simpulannya adalah bahwa semua objek wisata di Bali sangat indah, menarik dan menakjubkan. Saran yang dapat penulis sampaikan berupa pantangan dan larangan yang harus dipatuhi. Penulis berharap objek yang ada kita rawat dan lestarikan bersama agar dapat tetap terjaga kita nikmati bersama hingga ke generasi berikutnya.

 



PENGESAHAN
Laporan karya wisata dengan judul “ KARYAWISATA KE BALI “ ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing laporan.
di                     :
hari                  :
tanggal                        :

Pembimbing II,                                              Pembimbing I,

SUBAIDAH,S.Pd                                               ROFI’I,S.Pd
NIP 19740812 200701 2 016                         NIP 19680828 199412 1 003
                                                                
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Mayong

ZAINI,SPd
NIP 19590208 198303 1 009



MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1.      Percaya diri adalah rahasia untuk mencapai suatu kesuksesan
2.      Keinginan untuk melakukan sesuatu merupakan syarat untuk keberhasilan
3.      Jika ingin mencapai suatu kesuksesan mulailah dari sekarang
4.      Jangan menyianyiakan waktu sedikitpun untuk hal yang tidak bermanfaat
5.      Lari dari suatu kesulitan berarti suatu kekalahan
6.      Dalam melakukan kreativitas jangan mudah untuk putus asa sebelum dicoba






Laporan ini di persembahkan kepada
1.      Kepala Sekolah SMP N 1 Mayong
2.      Bapak dan Ibu Guru SMP N 1 Mayong
3.      Ayah, Ibunda dan Keluarga Tercinta
4.      Teman-teman satu kelas
5.      Adik kelas
6.      Pembaca yang budiman
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya dan atas arahan pembimbing, serta kerja keras penulis sehingga penulis mampu melaksanakan karya wisata “study tour” dan mampu menyelesaikan laporan karya wisata tersebut.
Karya wisata dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat uji kompetensi menulis Bahasa Indonesia kelas VIII Semester Genap Tahun 2011-2012 yang wajib dilaksanakan oleh semua siswa tingkat VIII.
Dalam menyusun laporan karya wisata ini tidak lepas dari dorongan, bimbingan serta partisipasi beberapa pihak, untuk itu terima kasih penulis ucapkan kepada :
1.      Bapak Zaini, S.Pd. Selaku Kepala SMP N 1 Mayong yang telah memberi ijin untuk melaksanakan karya wisata study tour.
2.      Ibu Subaidah S.Pd. Selaku pembimbing  yang telah membimbing dan membina penulisan laporan dengan sabar dan penuh kasih sayang.
3.      Bapak Rofi’I S.Pd
4.      Bapak Ibu tercinta yang telah memberi dukungan bagi kami.
5.      Teman-teman.
6.      Orang-orang yang membantu.
Untuk lebih menyempurnakan laporan ini, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat saya perlukan.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat sedikit membantu bagi dunia pendidikan.
                                                                       Jepara, 27 Juli 2012
Penulis


















DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................... i
SARI............................................................................................................................ ii
PENGESAHAN.......................................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................................. iv
KATA PENGANTAR................................................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang karya wisata............................................................................. 1
B.     Pembatasan objek karya wisata........................................................................ 1
C.     Tujuan karya wisata.......................................................................................... 2
D.    Manfaat karya wisata....................................................................................... 2
E.     Metode perolehan data..................................................................................... 3
F.      Sistematika laporan karya wisata...................................................................... 3
BAB II WISATA BALI
1.      Tanah Lot.......................................................................................................... 5
2.      Tanjung Benoa.................................................................................................. 7
3.      Krisna Art......................................................................................................... 11
4.      Pantai Kuta................................................................................................. 12
5.      KCB ( Kacang Bali ).................................................................................. 14
6.      Barong dan Keris Dance............................................................................ 15
7.      Pasar Seni Sukawati................................................................................... 18
8.      Joger........................................................................................................... 19
9.      Danau Bratan Bedugul............................................................................... 21
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan....................................................................................................... 23
B.     Saran................................................................................................................. 23
Daftar Pustaka .............................................................................................................  25
Lampiran....................................................................................................................... 26





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Karya Wisata
Pelaksanaan Karya Wisata ini diadakan karena sangat pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembelajaran di zaman yang serba modern. Di dalam pembelajaran, kita tidak hanya mendapat pembelajaran teori saja, tetapi kita juga sangat membutuhkan praktik langsung turun ke lapangan agar dapat mengenal langsung dan memahami objek secara langsung. Untuk itu dibutuhkan kegiatan pengenalan langsung ke objek dengan belajar melalui kegiatan karya wisata.
Harapan utama dari kegiatan Karya Wisata ‘Study Tour’ ini di samping menambah pengetahuan dari masing-masing siswa, juga diharapkan agar siswa mendapatkan gambaran langsung dunia hiburan.
B.     Pembatasan Objek Karya Wisata
Saat ini, kemajuan objek wisata di bidang teknologi sangat pesat. Hampir semua objek wisata menggunakan peralatan modern dalam menciptakan permainan yang baru sehingga menambah daya tarik bagi para wisatawan.
Di Bali terdapat banyak tempat wisata, antara lain: Tanah Lot, Tanjung Benoa, Krisna art, Pantai Kuta, Kacang Bali, Barong dan Keris Dance, Pasar Seni Sukawati, Joger, Danau Bratan Bedugul. Di sini penulis akan membahas tempat wisata di Bali.



C.    Tujuan Karya Wisata
Tujuan karya wisata adalah :
1.      Untuk mengenang tempat-tempat wisata dengan lebih jelas dan lebih dekat.
2.      Mengamati objek-objek secara langsung.
3.      Memahami sejarah dan melestarikan peninggalan-peninggalan.
4.      Memperluas pengetahuan dalam bidang teknologi.
5.      Untuk memotifasi siswa dalam kegiatan belajar sehingga mampu mengukir prestasi.
D.    Manfaat Karya Wisata
Pelaksanaan karya wisata mempunyai banyak manfaat, yaitu :
1.      Dapat meningkatkan, memperluas, memantapkan pengetahuan siswa.
2.      Menambah kepekaan siswa dalam mencari solusi dari masalah yang ada dalam lapangan.
3.      Memperoleh masukan dan umpan balik yang berguna untuk memperbaiki dan menggembangkan kesesuaian perkembangan dunia pendidikan.
E.     Metode Perolehan Data
Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data untuk menyusun laporan ini ada beberapa macam, antara lain :
1.      Metode Interview
Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan prmbimbing dan narasumber.


2.      Metode Studi Pustaka
 Untuk mendapatkan data-data yang menunjang dengan pengambilan data-data dari buku-buku tertentu yang digunakan sebagai landasan dalam penulisan laporan ini.
3.      Metode Observasi
Merupakan metode untuk mendapatkan data penunjang dengan cara pengamatan secara langsung pada objek yang dikehendaki untuk kemudian disimpulkan.
F.     Sistematika Laporan
Untuk mempermudah dalam memahami laporan ini. Penulis menuliskan dengan sistematik sebagai berikut :
1.      Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan ini berisi tentang halaman judul, sari, lembar pengesahan sekolah, motto dan pesembahan, kata pengantar, daftar isi.
2.      Bagian Isi
Bagian isi ini terdiri atas empat bab yaitu :
a)      Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenali latar belakang, pembatasan objek, tujuan karya wisata, manfaat karya wisata, metode pengumpulan data, dan sistematika laporan karya wisata.

b)      Bab II Wisata Bali
Dalam bab ini terdiri dari sejarah tentang pulau Bali dan tempat-tempat wisata yang ada di Wisata Bali.
c)      Bab Penutup
3.      Bagian penutup
Bagian penutup ini berisi daftar pustaka dan lampiran.



















BAB II
TANAH LOT dan TANJUNG BENOA
A.    Tanah Lot
1.      Letak Tanah Lot.
Pura Tanah Lot merupakan salah satu pura di Bali yang cukup terkenal. Ia menjadi menarik karena terletak diatas batuan karang di tengah lautan. Di Tanah Lot ini. kita dapat menyaksikan sunset/matahari tenggelam dari ketinggian tebing di kawasan pura ini. Pura ini terletak 13 kilometer di selatan Tabanan atau sekitar 43 kilometer dari kawasan wisata Kuta.
Pura Tanah Lot terkenal sebagai obyek wisata di Bali karena letaknya pura yang berada di atas batu karang di laut dekat pantai. Batu karang tersebut terpisah dengan batu karang yang lainnya dan bilamana air laut sedang pasang, maka pura Tanah Lot terlihat seperti mengapung karena dikelilingi oleh air laut yang berombak.
Pura Tanah Lot dibangun di atas batu karang seluas ± 3 are dan dapat dicapai dalam beberapa menit dengan berjalan kaki, karena hanya berjarak sekitar 100 meter dari tepi pantai. Bila air laut sedang surut, pada beberapa celah batu karang di sekitar pura Tanah Lot terdapat beberapa ekor ular belang berwarna hitam putih yang sangat jinak. Menurut penduduk setempat, ular-ular tersebut adalah milik Dewata yang bertugas sebagai penjaga pura Tanah Lot.
 Menurut informasi, di sekitar pura juga terdapat mata air tawar yang hanya dapat terlihat bilamana air laut sedang surut.
2.      Sejarah Pura Tanah Lot
Sejarah berdirinya Pura Tanah Lot berkaitan erat dengan riwayat perjalanan Dang Hyang Nirartha atau yang dikenal dengan sebutan Pedanda Sakti Wau Rauh yang datang dari Blambangan, Jawa Timur ke Bali pada abad ke-16 pada jaman pemerintahan Raja Dalem Waturenggong di Gelgel.
Beliau mengadakan perjalanan suci (Dharmayatra) dengan berjalan menyusuri pantai selatan Pulau Bali mulai dari daerah barat sampai ke daerah timur. Dalam perjalanan tersebut, akhirnya beliau sampai pada sebuah pantai di daerah Tabanan, yang tidak jauh dari Desa Baraban.
Beliau melihat sebuah batu karang yang berbentuk pulau kecil yang berada di laut. Di tempat ini, beliau melakukan semadhi atau bertapa dan merasakan getaran-getaran kesucian, sehingga di atas batu karang tersebut beliau menyarankan agar mendirikan bangunan suci untuk memuja Tuhan yang kemudian menjadi nama Pura Tanah Lot.


3.      Fungsi Pura Tanah Lot
Pura Tanah Lot adalah pura umum yang berfungsi untuk pemujaan Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Baruna yaitu dewa penguasa laut. Selain itu juga berfungsi sebagai tempat suci untuk memuja kebesaran dan kemuliaan Dang Hyang Nirartha sebagai seorang pendeta yang dianggap sebagai Bhatara Sakti Wau Rauh. Dengan demikian pura Tanah Lot adalah tergolong sebagai pura umum yang mempunyai sifat dan karakter sebagai pura Dang Kahyangan.
Berbeda dengan pura-pura lainnya di Bali, Pura Tanah Lot tidak memiliki halaman karena dibangun pada suatu dataran batu karang yang tidak beraturan sudut-sudut halamannya.
Untuk memasuki pura harus melalui liku-liku batu karang yang merupakan tangga-tangga naik tidak beraturan, mulai dari sebelah utara lalu membelok ke arah barat dan ke selatan kemudian harus menaiki beberapa tangga lagi untuk sampai ke halaman pura.
 Pura Tanah Lot memiliki upacara atau piodalan yang jatuh pada hari Rabu Wage Langkir yang berlangsung setiap 6 bulan atau 210 hari sekali. Pada saat itu seluruh umat Hindu dari berbagai daerah di Bali akan datang bersembahyang untuk memohon keselamatan dan ketentraman.
4.      Fasilitas dan Pendukung Pura Tanah Lot
Tanah Lot memiliki banyak fasilitas, seperti area parkir yang sangat luas dan banyak penjual souvenir dan aksesoris. Selain itu ada juga restoran yang menjual aneka masakan khas tanah lot.
B.     Tanjung Benoa
1.      Letak Tanjung Benoa
Tanjung Benoa yang terletak di ujung tenggara pulau Bali dan bertetanggaan dengan kawasan Nusa Dua. Dapat ditempuh dalam 35 menit dari Kuta, 40 menit dari Sanur dan 20 menit dari Airport Ngurah Rai. merupakan salah satu tujuan wisata air yang cukup lengkap.
2.      Sarana Fasilitas Tanjung Benoa
 Berbagai sarana olahraga air disediakan disini seperti, banana boat, snorkling, flying fish, parasailing, dan jetski. Uniknya olahraga surfing yang banyak dijumpai di pantai-pantai lain dari Pulau Bali, justru tidak tersedia di objek wisata ini. Harga yang dikenakan kepada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olah raga air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut secara tertulis disebutkan bahwa pengunjung bisa menikmatinya dalam kurun waktu 10-15 menit. Namun kenyataan yang saya alami hanyalah sekitar 5 menit. Mungkin dikarenakan saat itu antrian pengunjung yang ingin mencoba cukup banyak sehingga jatah waktu dikurangi cukup drastis. Bahkan beberapa turis luar, tampak berusaha menyela antrian mengingat mereka merasa membayar lebih mahal dibandingkan turis lokal. Hal ini karena ombak yang ada di lokasi wisata ini cenderung tenang, sehingga kurang cocok untuk olah raga surfing.
A.    Flying Fish
 Flying fish merupakan bentuk olah raga air yang baru pertama kali ini saya lihat. Merupakan sebuah perahu dari karet yang hanya berkapasitas dua orang dengan satu orang petugas yang duduk di tengah sebagai penyeimbang. Penumpang tidur terlentang di perahu yang kemudian ditarik dengan speedboat kecepatan tinggi. Akibatnya, perahu menjadi terangkat dan terbang diatas air pada ketinggian 10-15 meter.
 Selama berada di udara, petugas yang duduk di tengah akan berusaha menyeimbangkan perahu tersebut agar terhindar dari kemungkinan berputar atau terbaliknya perahu karena hembusan angin yang tentunya bisa berakibat fatal bagi pengguna.
Mengingat terdapat tiga orang dalam perahu, terkadang bisa terjadi kasus perahu karet tersebut tidak bisa terbang. Hal ini karena dibutuhkan kecepatan speedboat yang tinggi dari hembusan angin yang cukup kuat untuk bisa menerbangkannya. Seorang rekan yang kurang beruntung mengalami kejadian ini, akibatnya mereka sekadar terhempas-hempas di permukaan air laut, tanpa mengalami sensasi flying fish yang seharusnya.
B.     Parasailing
Parasailing yaitu permainan dimana anda akan memakai payung parasut dan ditarik oleh speed boat mengeliling pantai Tanjung Benoa. Jadi persis seperti terjun payung beneran. Waktu permainan ini satu putaran sekitar 4 menit di udara. Ketinggian tali yg menghubungkan antara parasut dengan speed boat kurang lebih 30-40 meter. Jadi lumayan tinggi terbangnya.Yang pasti permainan ini sangat menantang dan penuh fun. Untuk Anak kecil bisa tandem dengan orang dewasa.
C.     Jetsky
Permainan jetsky menggunakan kendaraan di pantai seperti sepeda motor. Jetsky di sini tidak bisa anda kendarai sendiri, harus didampingi oleh instruktur, mengingat di pantai Tanjung Benoa banyak terdapat perahu-perahu dan aktivitas water sport lainnya, sehingga tabrakan bisa dihindari. Jangan khawatir, si instruktur ini hanya akan mengendarai dari pinggir pantai menuju ke tengah laut, nah sampai disana giliran anda yang nyetir, si instruktur boncengan. Waktu permainan ini adalah 15 menit.
D.    Pulau Penyu
Selain olahraga air, pengunjung juga bisa mengunjungi Pulau Penyu yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalanan dengan menggunakan perahu yang bisa disewa di lokasi. Pulau Penyu merupakan tempat pengembangbiakan berbagai spesies penyu yang hampir punah. Di lokasi ini, pengunjung bisa melihat langsung dan bertanya-tanya seputar proses pengembangbiakan penyu.
Penyu-penyu yang ada dipisahkan di berbagai tempat berdasarkan ukuran tubuhnya. Ada yang masih berukuran jari hingga yang cukup besar dengan berat hingga puluhan kilo.
Di pulau ini, juga terdapat berbagai binatang lain seperti ular, kelelawar, dan burung langka yang dimungkinkan bagi pengunjung untuk memegang sekadar mengambil gambar/foto.
Satu paket dengan perjalanan ke Pulau Penyu, pengunjung juga bisa melihat objek wisata bawah laut. Perahu yang digunakan, telah didesain sedemikian rupa sehingga pada bagian dasar tengah perahu telah dipasang kaca yang memungkinkan bagi pengunjung untuk melihat dasar laut yang dangkal tanpa perlu berbasah-ria.
Dari dalam perahu pengunjung bisa melihat ikan-ikan khas air laut yang kaya akan warna di bagian tubuhnya. Agar ikan-ikan tersebut mau berkumpul pengemudi kapal menebarkan roti tawar ke laut sebagai pancingan. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu ikan tersebut untuk dating. Sayangnya, jenis ikan yang datang kurang bervariasai sehingga kurang menarik untuk dinikmati.
Secara keseluruhan, Tanjung Benoa layak untuk dikunjungi sebagai alternatif wisata air. Hal yang sedikit mengganggu adalah tidak adanya transportasi umum yang hilir mudik di daerah tersebut sehingga umumnya pengunjung yang datang menggunakan bus-bus pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi.
Sebagai daerah wisata, Tanjung Benoa telah tersedia sistem pelayanan yang komplek bagi masyarakat wisatawan modern, seperti air bersih, listrik, telepon, saluran sanitasi, tempat berteduh yang nyaman, area parkir yang luas, serta terdapat kamar mandi umum yang cukup terawat. Selain itu, dengan dijadikannya pantai ini sebagai wisata, masyarakat di daerah tersebut dapat membuka usaha kecil sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian penduduk di daerahnya.



BAB II
KRISNA ART dan PANTAI KUTA.
A.                        Krisna Art
1.      Sejarah dan Letak Krisna Art
Krisna Art Bali berdiri untuk pertama kalinya pada tanggal 16 Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah Anom yang sekaligus owner dari Cok Konfeksi, salah satu pusat produksi baju kaos Bali. Di bawah manajemen Cok Konfeksi inilah bermula, sehingga pada tahun 2007 berdirilah Krisna Bali yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar-Bali.
Kini Krisna Bali telah hadir di 2 lokasi lain, yaitu di Jl. Nusa Kambangan danyang satu lagi sangat mudah dijangkau di Jl. Sunset Road, Legian. Sedangka  lokasi Krisna Art yang berada di jl. Nusa Kambangan, cukup sulit dijangkau karena sering macet, dan jalan masuk juga tidak terlalu besar apalagi pakai bus.
2.      Fasilitas dan Koleksi Krisna Art Bali
Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt yang lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir, makanan, dan lainnnya.Lokasi di Jalan Sunset Road menjadikan Krisna Bali sangat mudah diakses.
Fasilitas lain yang dimiliki Krisna Bali adalah ruang belanja yang nyaman, foodcourt, refresh area dan lain-lain. Lengkap kan? Buat yang menunggu istri atau teman belanja, bisa menghabiskan waktu dengan makan dan minum atau duduk-duduk santai. Fasilitas parkir super luas, karena seramai apapun, belum pernah terlihat penuh dibandingkan dengan Joger. 


B.                          Pantai Kuta
1.              Letak dan Sejarah Pantai Kuta
Pantai Kuta terletak tak jauh dari Pabrik Kata-Kata Joger dan kurang lebih bejarak 9 km dari kota Denpasar serta 4 km dari Bandara Ngurah Rai. Pantai Kuta terletak di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Bali. Dari Joger kita dapat menggunakan jasa angkutan umum yang berhenti di depan Joger. Angkutan ini berwarna biru tua, sopirnya ugal-ugalan dan asapnya pun sangat banyak. Kita harus mengeluarkan Rp 3.000,00 untuk sampai di Joger dengan menggunakan angkutan ini.
Berasal dari kata “Cou Taen”, Arnold Lingen pada tahun 1679 mengungkap bahwa pulau ini adalah “Surga Dunia Terakhir” karena keindahan pantainya. Hal ini diperkenalkan oleh pedagang dari Belanda. Tak heran jika pantai ini banyak dikenal oleh masyarakat di seluruh dunia.
Menurut keterangan yang tim penulis dapat dari masyarakat Bali, KUTA adalah singkatan dari Kawasan Untuk Turis Australia. Singkatan itu memang benar adanya karena pengunjung Pantai Kuta lebih didominasi oleh wisatawan mancanegara dari Australia dan mungkin karena Kuta dekat dengan Australia.
2.              Fasilitas dan Sarana Pantai kuta
Wisatawan asing yang hobi berjemur dan berselancar di sana sangat banyak karena ombak di sana sempurna untuk melakukan surfing dan daerahnya pun luas. Tidak hanya itu, pantai ini juga sering digunakan untuk lomba surfing internasional sehingga di sekitar  pantai kita dapat melihat orang yang menjual jasa untuk kegiatan surfing.
Selain digunakan untuk surfing, pantai ini juga sangat cocok untuk berenang karena arus air di sana berasal dari dalam sehingga terasa hangat.
Di sekitar Pantai Kuta kita bisa dengan mudah mendapatkan temapat penginapan, tempat makan, atau pun tempat-tempat hiburan seperti Mc Donals atau Hard Rock Cafe. Keunggulan Pantai Kuta yang lain ialah, kita bisa menyaksikan sunset yang sangat indah. Banyak wisatawan yang ingin pergi ke Pantai Kuta hanya untuk menyaksikan pemandangan sunset yang dapat diabadikan dalam bentuk foto.
Dari Pantai Kuta tim, penulis langsung kembali ke Central Park dengan menggunakan jasa angkutan umum Komotra. Sejenis mobil angkutan yang memiliki keunggulan yaitu full AC dan full person. Dikatakan begitu karena mobil angkutan ini tidak memiliki penutup di bagian jendelanya sehingga angin dapat keluar masuk dengan mudah dan full person karena walaupun berukuran kecil, angkutan ini selalu terlihat penuh karena banyak penumpang yang dijejalkan seperti permen sehingga walaupun jendela terbuka lebar, kita masih merasa panas karena penumpang yang ada di sana saling berdesakan.













BAB III
KACANG BALI, BARONG dan KERIS DANCE, dan PASAR SENI SUKAWATI.
A.    Kacang Bali
1.      Letak dan Sejarah KCB
Berada di jalur wisata Ubud, Sukawati dan Kintamani. Rata-rata bis wisata berangkat atau pulang melalui jalur ini. Untuk membuat mereka tertarik kepada toko ini, kita telah bekerjasama dengan para tour leader wisata di daerah Jawa untuk mengantar tamunya ke sini. Lambat laun, promosi melalui mulut ke mulut menyebar hingga ke pemerintahan.
Tahun 2002 berdirilah Toko Pusat Oleh-Oleh Makanan dan Souvenir Khas Bali yangdiberi nama Cahayu. Pemberian nama ini didasarkan atas latar belakang Ni MadeYulianti yang menjadi wanita paling ayu di dalam keluarganya. Cahayu berarti sama dengan bocah ayu (anak wanita yang cantik). Tiga tahun kemudian, Ni MadeYulianti bersama suami berhasil membuka cabang di Salam, Muntilan.
KCB merupakan milik dari Ni Made Yulianti. Usaha ini adalah hasil rintisan suami saya, Robani, seorang anak desa dari Magelang, Jogja. Setelah tamat SMA 15 tahun lalu, suami mengadu nasib ke Pulau Bali sebagai pedagang acung dan sempat menjadi pembantu rumah tangga. Pernah juga menjadi penjaga kamar mayat di sebuah rumah sakit. Lantas ia menikah dengan Ni Made Yulianti. Modal usaha yang diperoleh Ni Made Yulianti adalah menggadaikan anting-anting pemberian ibunya seharga Rp 27.000.
Beragam usaha telah dijalani. Mulai dari jualan pisang goreng di tepi jalan hingga berjualan kacang asin, makanan dan souvenir. Pernah juga Ni Made Yulianti membuka usaha ini di Celuk dan Sukawati.
Awalnya, mereka menyewa tempat usaha seluas 3 x 4 meter, baru berdiri saja ada lima bis dari Jawa yang datang. Dari pengalaman sebagai pedagang acung, suaminya mendapat ilmu cara-cara pembuatan kacang asin khas Bali. Tak cukup hanya jadi penjual,suaminya berusaha membuat kacang asin sendiri dan dipasarkan sendiri.
2.      Produk dan Sarana KCB
Produk KCB terdiri dari makanan dan souvenir khas Bali. Mulai dari kacang asin, dodol pisang, dodol nangka, dodol gambir, dodol iwel, selai pisang, dodol pe tan (tape ketan), selai molen, brem, sruwa sruwi, dodol apel, bakiak, nopia, minuman brem Bali, kaos, souvenir hingga batik khas Jogja. Pembeli 97% adalah wisatawan nusantara (lokal). Ke depan, Cahayu akan mengembangkan pasar mancanegara yang masih sedikit digarap. Karena lokasi usaha ini cukup strategis.
B.     Barong dan Keris Dance
Tarian Barong menggambarkan pertarungan antara kebajikan melawan kejahatan. Barong adalah bintang purbakala yang melukiskan “Kebajikan” sedang Rangda melukiskan binatang purbakala yang melukiskan kejahatan.
Dalam pentas tari Barong dan keris terdiri atas beberapa bagian yaitu 1(satu) pembukaan dan 5(lima) babak.
1.      Pembukaan : Barong dan kera sedang berada dalam hutan lebat, kemudian muncul 3 (tiga) orang bertopeng. Dia yang membuat tuak di hutan karena anaknya telah dimakan harimau. Ketiga orang itu sangat marah dan menyerang harimau (Barong) itu dan satu di antaranya digigit kera tadi dan orang itu pergi merencanakan sesuatu untuk membunuh harimau itu.
2.      Bagian Isi
a.       Babak pertama : Dua orang penari muncul yang merupakan pengikut-pengikut Rangda sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang melakukan perjalanan untuk menemui patihnya.
b.      Babak kedua : Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba. Salah seorang pengikut Rangda berubah rupa menjadi setan yang menyeramkan dan ditakuti (semacam Rangda) dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan dia marah. Keduanya menemui Patih dan menemui Dewi Kunti.
c.       Babak ketiga : Muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sadewa. Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sadewa sebagai korban. Sebenarnya ia tidak tega mengorbankan anaknya tetapi setan memasukkan roh jahat kepadanya sehingga Dewi Kunti menjadi marah dan tetap berniat mengorbankan anaknya kepada patihnya. Patihnya diminta membuang Sadewa ke dalam hutan. Patih ini pun tidak luput kemasukan roh jahat setan itu, sehingga patih dengan tanda perasaan kemanusiaan mengiring Sadewa ke dalam hutan dan mengikatnya di depan Istana Rangda.
d.      Babak keempat : Turunlah Dewa Sima dan memberikan keabadian hidup kepada Sadewa. Kejadian ini tidak diketahui Rangda (sang roh jahat), datanglah Rangda memburu dan membunuh Sadewa anak dari Dewi kunti. Karena kekebalan dari Dewa Sima, Rangda menyerah kepada Sadewa dan mohon maaf agar masuk surga dan permintaan itu dipenuhi.
e.       Babak kelima : Pengikut Rangda menghadap Sadewa untuk diselamatkan juga, namun ditolak. Timbullah perkelahian dan pengikut Rangda (kalika/roh jahat) berubah wujud jadi “babi hutan”.  Perkelahian dimenangkan oleh Sadewa dan Kalika berubah menjadi burung, tapi tetap kalah dan berubah menjadi Rangda,  sedang Sadewa berubah mejadi Barong. Karena saktinya, perkelahian itu tidak ada yang menang dan terus abadi antara Kebajikan dan Kejahatan. Muncullah pengikut Barong dengan keris yang hendak menolong Barong. Namun tidak bisa mengalahkan Rangda.

C.          Pasar Seni Sukawati
1.      Letak dan Sejarah Pasar Seni Sukawati
Pasar Seni Sukawati ini terletak di daerah Gianyar tidak jauh dari daerah Ubud. Waktu tempuh 1 jam dari Kuta atau 1,5 jam dari Bandara Ngurah Rai Bali dengan perjalanan darat.
Pasar Seni Sukawati  Bali merupakan tempat dijualnya barang-barang seni khas Bali sehingga cocok dijadikan oleh-oleh Bali untuk teman, saudara, atau sanak keluarga. Pasar Seni Sukawati telah berdiri dari tahun delapan puluhan (80-an). Buka jam delapan pagi sampai jam enam sore. Kecuali hari Galungan dan Nyepi, Pasar Sukawati buka setiap hari dan biasanya ramai pada hari Minggu atau hari libur.
2.      Sarana dan Produk Pasar Seni Sukawati
Barang-barang yang dijual cukup menarik dan harganya pun miring. Mulai dari sandal manik-manik, celana pendek khas Bali,  pakaian,  batik,  tas, lukisan,  patung kayu, bed cover,  alat-alat rumah tangga sampai pernak-pernik dan perhiasaan dijual disini.
Bagi yang mempunyai keahlian menawar, di sini jangan takut menawar, penjual tidak akan marah kalau kita menawar dengan harga rendah. Sepasang sandal manik-manik kalau kita pandai menawar bisa kita beli seharga sepuluh ribu rupiah. Bahkan dalam tawar menawar disarankan untuk menawar sepertiga dari harga jual….wow…
Bila merasa kurang puas dengan harga yang sedang dinegoisasi, jangan takut untuk meninggalkan si penjual. Selama harga tersebut masih menghasilkan untung bagi si penjual, pasti Anda akan dipanggil kembali. Barang yang paling laku biasanya sandal, pakaian, dan barang-barang seni khas Bali.
Kalau mau belanja, sebaiknya pagi hari. Karena pada pagi hari sekitar pukul 8– 10, para penjualnya baru selesai sembahyang. Nah menurut kepercayaan mereka, apabila berhasil menjual di pagi hari, maka akan mendatangkan kelarisan untuk jam-jam selanjutnya. Hal ini biasa disebut sebagai “penglaris”.
BAB IV
JOGER dan DANAU BERATAN BEDUGUL.
A.    Joger
1.      Sejarah dan Letak Joger
Kata Joger diambil dari perpaduan dari nama sang pemilik yaitu Joseph Theodorus Wulianadi dengan sahabat karibnya yang bernama Mr.Gerhard Seeger dimana yang huruf E-nya dibaca seperti kata "enak" atau pada kata "ekonomi". Toko Joger pada awalnya lahir pada tanggal 19 Januari 1981 dengan bantuan dari si sahabat karib yang menghibahkan uang sebesar US$ 20.000 sebagai hadiah pernikahan si pemilik Joger sekarang yaitu Joseph Theodorus Wulianadi.
Dulu Joger dikenal dengan embel-embel Pabrik Kata-kata Joger. Entah mulai kapan slogan itu berganti menjadi Pusat Tolah-Toleh Khas Bali. Lokasinya yang mudah dijangkau yaitu di Jl.Raya Kuta (tanpa nomor) dekat dengan Bandara Ngurah Rai, membuat Joger sangat dikenal baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan sebagian orang bilang "tidak ke Bali namanya jika tidak membawa oleh-oleh dari Joger".
2.      Sarana dan Fasilitas Joger
Joger menjual barang aneka ragam bahkan banyak yang unik. Selain T-Shirt sebagai komoditi utamanya, topi, tas, gantungan kunci, sandal, ada juga barang-barang unik yang mungkin tidak ada di tempat lain misalnya jam mundur, sandal raksasa, dan lainnya. Dari segi bangunan memang joger tidak terlalu luas dan tidak jarang sering menimbulkan kemacetan karena banyaknya mobil atau motor yang ingin berbelanja disana.

Untuk parkir motor digratiskan, sedangkan mobil saya kurang tahu. Sebelum memasuki area dalam toko pengunjung akan diperiksa barang bawaan beserta tubuh dengan Metal Detector dan X-Ray layaknya hotel bintang lima. Maklum, Bali akhir-akhir ini sering menjadi sasaran teroris. Masuk ke dalam kita akan melihat banyak produk seperti sandal, tas, pernak-pernik buat anak kecil, hiasan-hiasan meja dan sejenisnya.

Agak ke dalam pengunjung memasuki ruangan yang dipisahkan sebuah kolam ikan mini dan bajunya akan ditempeli sticker yang bertuliskan VIP. Pengunjung bisa menikmati ruangan selanjutnya yang berisi mayoritas kebutuhan sandang, baik berupa celana, baju, T-Shirt, topi, jaket, tas yang harganya relatif lebih mahal dari ruangan yang pertama. Di ruangan ini, juga terdapat ruangan khusus untuk memajang barang-barang super mahal dan ruangan untuk barang-barang khusus anak-anak. Di dalam sana pengunjung akan sering mendengar slogan Joger terbaru yaitu "Belanja Tidak Belanja Tetap Thank You".
B.     Danau Beratan Bedugul
1.      Letak Danau Beratan Bedugul
Objek wisata Danau Beratan - Bedugul, Bali merupakan sebuah tempat yang terletak di daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman. Dari sini pengunjung dapat menikmati keindahan Danau Beratan dan Pura Ulun Danu yang terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah Rai. Bangunan yang terdapat di areal wisata Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua keadaan fisiknya masih bersih dan tertata dengan rapi. Kalau dari bandara bisa ditempuh 2 jam perjalanan dengan mobil.
Terletak di dataran tinggi, menyebabkan objek wisata di Bali ini sangat sejuk dan kadang-kadang diselimuti kabut. Keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan yang bersih, di tengahnya terdapat sebuah Pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.
2.      Sarana Danau Beratan Bedugul
Wisatawan bisa menikmati waktu wisata dengan santai sambil jalan kaki, menyewa perahu, banyak wisatawan nusantara berkunjung ke sini pada waktu musim liburan tiba. Ada Kebun Raya di Bedugul yang merupakan satu satunya di Bali. Berbagai jenis buahan-buahan dan sayur mayur tumbuh dengan subur di daerah ini. Penduduk setempat menjual hasil kebunnya di pasar setempat dan juga dijual ke daerah lain di Bali.
Objek wisata ini menyiapkan kapal boat atau sampan yang disewakan bagi pengunjug untuk lebih menikmati keindahan Danau Beratan. Di areal wisata terdapat kios-kios kecil untuk keperluan oleh-oleh bagi keluarga. Untuk bisa mengunjungi objek wisata ini, wisatawan bisa ikut paket full day Bedugul- Tanah Lot yaitu rute objek wisata yang akan dikunjungi selama satu hari. Wisatawan juga bisa menyewa mobil + supir + bbm menentukan sendiri rute objek wisata yang mau dipilih bisa juga setir sendiri kalau sudah tahu rute/ jalan ke objek wisata tersebut.



BAB VI
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa sangat bagus. Siswa dapat belajar mengaplikasikan pelajaran yang didapat dalam kelas ke alam terbuka. Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar lebih mencintai alam semesta yang ia pijaki serta menemukan konsep – konsep pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
  Tanah Lot, Tari Barong, dan Keris Dance serta Pulau  Penyu merupakan salah satu alternatif tempat wisata yang cukup menarik dan dapat menambah wawasan. Di tempat ini siswa dapat belajar ilmu pengetahuan, baik sejarah, maupun perkembang biakan makhluk hidup.

B.     Saran
Metode karya wisata juga hendaknya dimaknai sebagai metode pembelajaran yang efektif dalam proses belajar-mengajar. Dalam hal ini, guru hendaknya bisa memanfaatkan lingkungan sekolah atau tempat-tempat lain yang representatif sebagai tempat atau sumber belajar. Tempat bersejarah harus kita jaga bersama jangan sampai bernasib kurang baik seperti banyak di tempat-tempat bersejarah lain.
Guru sebagai pendidik hendaknya menguasai materi yang di- ajarkannya dengan metode yang lebih variatif. Dalam hal ini guru diharapkan lebih intensif menggunakan metode karya wisata sebagai salah satu metode pembelajaran.















Lampiran
1.      Gambar Tanah Lot
2.      Gambar Tanjung Benoa
           
3.      Gambar Krisna Art
     
4.      Gambar Pantai Kuta  
     
5.      Gambar Barong dan Keris Dance
     
6.      Gambar Pasar Seni Sukawati 
     





     
7.      Gambar Joger
     
     
8.      Gambar Danau Beratan Bedugul